Selasa, 16 November 2010

KEPUASAN HIDUP (life satisfication)


Kepuasan hidup (life satisfication) adalah kesejahteraan psikologis secara umum atau kepuasan terhadap kehidupan secara keseluruhan (Santrock, 2002). Hurlock (1997) menyatakan kepuasan hidup adalah keadaan sejahtera dan kepuasan hati, yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul apabila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi. Selain itu, Hurlock juga menyatakan bahwa kepuasan hidup sering didefinisikan sebagai kebahagiaan yang timbul dari pemenuhan kebutuhan dan harapan, dan merupakan penyebab atau sarana untuk menikmati.

Kepuasan hidup akan timbul dan dialami apabila kebutuhan dan keinginan seseorang pada waktu tertentu dapat terpenuhi dan terpuaskan. Seseorang yang baik dalam penyesuaian diri, dalam arti bahwa ia dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan cukup, dalam batas kontrol dan saluran yang tersedia, akan jauh lebih bahagia daripada orang yang tidak dapat atau yang tidak mampu melakukan penyesuaian yang esensisal (Hurlock, 1997).

Menurut Hurlock (1997) esensi kepuasan hidup terdiri dari beberapa hal antara lain :

1. Sikap menerima; kebahagiaan banyak bergantung pada sikap menerima dan menikmati keadaan individu lain dan apa yang dimiliki diri sendiri, serta mempertahankan keseimbangan antara harapan dan prestasi (menurut Shaver dan Freedman dalam Hurlock, 1997).

2. Kasih sayang; seseorang yang mengalami kekurangan kasih sayang pada masa kanak-kanak akan merasa tidak bahagia dan cenderung mengembangkan nilai-nilai ketidakbahagiaan dalam kehidupan selanjutnya (menurut Horn dalam Hurlock, 1997).

3. Prestasi; tujuan yang secara tidak realistis itu tinggi, akan menimbulkan kegagalan dan yang bersangkutan akan merasa tidak puas dan tidak bahagia (Hurlock, 1997).

Sebagaimana diterangkan oleh Alston dan Dudley (dalam Hurlock, 1997) kepuasan hidup merupakan kemampuan individu untuk menikmati pengalaman-pengalamannya, yang disertai dengan tingkat kegembiraan. Seorang individu yang dapat menerima diri dan lingkungannya secara positif akan merasa bahagia dengan hidupnya.

Ciri-ciri keluarga bahagia menurut Danuri (1976) adalah sebagai berikut :

a. Adanya ketenangan jiwa yang dilandasi oleh ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Hubungan yang harmonis antara individu dengan individu yang lain dalam keluarga dan masyarakat.

c. Terjamin kesehatan jasmani, rohani dan sosial.

d. Cukup sandang, pangan dan papan.

e. Adanya jaminan hukum terutama Hak Asasi Manusia.

f. Tersedianya pelayanan pendidikan yang wajar.

g. Adanya jaminan di hari tua sehingga tidak perlu kuatir terlantar di masa tua.

h. Tersedianya fasilitas rekreasi yang wajar.

Menurut pendapat Sears (dalam Hurlock, 1997) di antara individu-individu yang mempunyai tingkat kecerdasan yang sangat tinggi terdapat kecenderungan untuk menganggap kepuasan hidup lebih banyak berasal dari kehidupan keluarga yang bahagia daripada keberhasilan prestasi dalam pekerjaan. Pendapat Sears ini diperoleh dari individu yang rata-rata berusia 62 tahun, pada saat mereka mengingat masa lampau dan berusaha menilai tentang penyebab kepuasan hidup mereka pada usia-usia yang berbeda dalam masa dewasa.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan hidup adalah suatu keadaan sejahtera secara psikologis dan kepuasan hati yang menyenangkan yang dapat muncul apabila suatu kebutuhan hidup individu dan harapan dapat terpenuhi yang juga disertai dengan sikap menerima diri, kasih sayang dan prestasi.

3 komentar:

  1. kalau sumbernya dari buku apa yah ? mau di jadikan referensi hehe

    BalasHapus
  2. Boleh tau dari buku apa ga mengenai hal ini? Soal nya mau buat referensi juga

    Thanks ..

    BalasHapus