Senin, 22 November 2010

Cara-cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar



Konsentrasi belajar dapat ditingkatkan dengan meningkatkan perhatian siswa dalam belajar. Cara-cara tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan hal-hal yang mempengaruhi konsentrasi belajar yang dikemukakan oleh Hamalik (1995:50)

Pertama adalah motivasi meningkatkan motivasi siswa. Siswa dimotivasi agar melakukan perbuatan belajar. Motivasi yang timbul karena kebutuhan dari dalam diri siswa memang lebih baik, tetapi jika tidak ada atau belum muncul maka guru perlu memberikan rangsangan sehingga timbul motivasi belajar siswa. Selain itu perlu diwaspadai jika terjadi penurunan motivasi siswa.

Kedua, mempersiapkan bahan belajar yang mudah dipahami siswa, disusun dari yang umum ke yang khusus, dari yang mudah ke yang sulit, disertai contoh-contoh yang mudah dipahami.

Ketiga mempersiapkan alat bantu belajar. Jika perlu guru dapat melakukan diversivikasi alat bantu belajar dengan bantuan siswa dengan cara membuatnya atau menyediakan sendiri, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan alat bantu belajar atau alat peraga tersebut, diharapkan siswa lebih berkonsentasi dalam belajar.

Keempat, menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Suasana belajar yang kondusif di rumah maupun di sekolah antara lain suasana yang tenang, tidak ramai oleh berbagai bunyi dan suara, sehingga mendukung konsentrasi belajar seseorang.

Kelima, menjaga kondisi siswa dalam belajar agar tetap sehat sehingga anak dapat konsentrasi belajar. Untuk itu jika anak mengalami penurunan kesehatan perlu segera diantisipasi agar konsentrasi belajarnya tidak menurun.

Selain itu, untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa perlu memperhatikan konsep belajar yang efektif. Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor tersebut dijelaskan oleh Tabrani dkk. (1989:23) sebagai berikut.

a. Peserta didik yang belajar harus melakukan banyak kegiatan.

b. Belajar memerlukan latihan dengan jalan relearning, recall, dan review agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat menjadi milik peserta didik.

c. Belajar akan lebih berhasil jika peserta didik merasa berhasil dan mendapat kepuasan.

d. Peserta didik yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya.

e. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar karena semua pengalaman belajar secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

f. Pengalaman masa lampau (bahan persepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh peserta didik, besar peranannya dalam proses belajar.

g. Faktor kesiapan belajar.

h. Faktor minat dan usaha.

i. Faktor fisiologis yaitu kondisi badan peserta didik yang belajar.

j. Faktor intelegensi.

1 komentar: