Kamis, 06 Januari 2011

PENGELOLAAN KELAS


Pengelolaan kelas merupakan terjemahan dari classroom manajement. Classroom = ruang kelas, management, pengelolaan, ketatalaksanaan. To manage = mengelola, mengatur, mengurus, melaksanakan (Danim, 2002:166). Jadi, pengelolaan kelas dapa­ dikonotasikan dengan mengatur, mengurus, atau melaksanakan kelas. Kelas dapat diberi pengertian secara sempit maupun luas. Arti sempit, kelas adalah ruang di mana terjaadi proses pembelajaran. Arti luas, kelas adalah suatu masyarakat kecil, bagian dari sebuah. sekolah, yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Made Pidarta (1997:5), pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan pengunaan aln -- alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan memperbaiki, dan memelihara sistem/organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual. Sedangkan menurut Sudirman (1991:31), pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas. Karena itu, kelas mempuyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. Malta agar memberikan dorongan-dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknnya oleh guru.

Pengelola kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran (Djamarah, 2000: 173).

Di samping kedua pengertian di atas, Weber sebagaimana dikutip Winataputra, dkk (2005:9.4-9.6) mengemukakan tiga pengertian lain dari pengelolaan kelas. Ketiga pengertian tersebut adalah berikut ini. Pertama, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan modifikasi tingkah laku (behavior modification approach). Kedua, pengelolan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan guru untuk mengembangkan hubungan. interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan iklim sosio-emosionaI (socio emotional climate approach). Ketiga pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Pengertian ini didasarkan pada pendekatanproses kelompok (group processapproach)

Dengan mereviu definisi-definisi tersebut, akhirnya Rachman (1998/1999) mendefinisikan manajemen kelas sebagai semua usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasanna belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi murid untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Dengan demikian manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarahkan pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, pewujudan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pemebelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat dicapai

Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan guru secara sistematis yang dimulai dari merencanakan aktivitas pembelajaran, menyiapkan sarana pedukung, mengatur aktivitas anak, menata ruang kelas, serta membangun iklim kelas yang kondusif bagi pembelajaran anak secara efektif (Rusdinal dan Elizar, 2005: 10).

Arikunto (1988: 67) juga berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Suharsimi memahami pengelolaan kelas ini dari dua segi, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa, dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran). Menurutnya membuka jendela agar udara segar dapat masuk ke ruangan atau agar ruangan menjadi terang, menyala lampu listrik, mengeser papan tulis, mengatur meja, merupakan kegiatan pengelolaan kelas fisik. (Djamarah dan Zain, 2006:177).

Menurut Wijaya dan Rusyan (1994 : 114) tujuan pengelolaan kelas itu antara lain adalah: (1) agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien, (2) memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pembelajarannya, (3) untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah­-masalah penting untuk dibicarakan di kelas guna perbaikan pengajaran pada masa mendatang, misalnya: pada pembahasan sebuah pokok bahasan tumbuhan berbiji tunggal ditemukan masalah penting tenting perbedaannya dengan tumbuhan berbiji belah dua sehingga pengajar berikutnya dilengkapi dengan peragaan tumbuhan berbiji belah dua.

Pengelolaan kelas merupakan sebagian dari tugas seorang guru, di antara tugas-tugas lainnya, yaitu: mendidik, mengajar, dan melatih siswa. Pengelolaan kelas juga menjadi salah situ dari sepuluh kompetensi (kemampuan dasar) guru, yaitu: (1) menguasai bahan, (2) mengelola program pembelajaran, (3) mengelola kelas, (4) menggunakan media/sumber belajar, (5) menguasai landasan-landasan kependidikan, (6) mengelola interaksi pembelajaran, (7) menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran, (8) mengenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar