Selasa, 03 Mei 2011

Ragam Krama Basa Jawa


Suku bangsa Jawa mempunyai bahasa yang disebut bahasa Jawa . Bahasa Jawa merupakan bahasa yang unik. Dikatakan unik karena dalam bahasa Jawa dikenal adanya tingkatan-tingkatannya. Dalam tulisan ini disebutkan dua tingkatan tersebut yaitu : (1) dua ragam bahasa tadi yang sampai sekarang tetap digunakan dengan baik oleh masyarakat dan sekolah-sekolah dan (2) kehidupan Jawa hanya dikenal ngoko dan krama. Dalam kehidupan Jawa umumnya tidak kenal dengan rinci mengenai bahasa madya (madya ngoko, madyantara, madya krama), bahasa kedaton, ngoko andhap, antyabasa, ngoko andhap, bahasa antya, seperti yang dikatakan oleh Bastomi (1995:65).

Lebih jelasnya Bastomi (1995:65) mengatakan bahwa tingkatan-tingkatan bahasa Jawa digunakan untuk menunjukkan tingkatan masyarakat penuturnya, yaitu : (1) ngoko, digunakan masyarakat tingkat bawah, (2) madya, digunakan oleh masyarakat tingkat menengah, dan (3) krama, digunakan oleh masyarakat tingkat tinggi.

Menurut masyarakat awam tingkatan tingkatan bahasa Jawa dibedakan menjadi dua golongan yaitu ngoko basa. Menurut Bastomi (1995:65) bahasa Jawa ada pembagian tingkatan-tingkatan bahasa yang cukup rinci. Penempatan bahasa Jawa tergantung pada perbedaan umur jabatan, derajat serta tingkat kekerabatan antara yang berbicara dengan yang diajak bicara, yang menunjukkan adanya ungah-ungguh bahasa Jawa. Maka dari itu penggunaan bahasa Jawa dapat dirinci seperti di bawah ini:

1. Ngoko Lugu

a. Teman dengan teman yang sudah akrap

b. Orang tua terhadap orang yang lebih muda yang sudah akrap

c. Pimpinan terhadap bawahan

d. Berbicara dalam hati

e. Orang yang belum bisa menggunakan bahasa Jawa

2. Ngoko Andhap

a. Orang tua terhadap orang muda yang mempunyai derajat yang lebih tinggi

b. Orang yang mempunyai derajat terhadap kerabat yang lebih tua

c. Istreri yang mempunyai pengetahuan (berpendidikan) terhadap suaminya

d. Orang dengan orang yang mempunyai pengetahuan (berpendidikan)

3. Bahasa madya

Bahasa madya digunakan seenaknya terhadap teman sendiri

4. Bahasa madya ngoko

Yang menggunakan petani/pedagang terhadap sesame

5. Bahasa Madyantara

a. Pedagang/petani desa

b. Terhadap orang yang tingkatannya lebih rendah

6. Bahasa madya krama

a. Pejabat terhadap saudara yang lebih tua tetapi kedudukannya lebih rendah

b. Pejabat terhadap sesame yang sudah akrap

c. Isteri terhadap suaminya

7. Bahasa krama lugu

a. Orang muda terhadap orang tua

b. Murid terhadap guru

c. Teman terhadap sesame yang sederajat

8. Bahasa kramantara

a. Orang terhadap orang yang sederajat

b. Orang yang mempunyai derajat yang tinggi terhadap orang lain yang jabatannya lebih rendah

9. Bahasa wredhakrama

Yang menggunakan orang tua terhadap orang yang lebih muda

10. Krama inggil

Yang menggunakan masyarakat umum terhadap pejabat tinggi

Setelah memahami unggah-ungguh/tatanan bahasa Jawa, orang akan mendapat gambaran bahwa bahasa jawa mampu menjadi cerminan terhadap nilai budaya masyarakat Jawa.Ini menunjukkan bahwa orang Jawa besar perhatiannya terhadap tata krama/sopan santun Jawa yang mempunyai nilai etis.

4 komentar: