Jumat, 09 Juli 2010

Guru Sebagai Tenaga Profesional

Peran guru dalam mengajar yang professional secara garis besar mencerminkan guru yang berkualitas. Kualitas seorang guru dapat dilihat dari hasil prestasi siswa. Prestasi siswa dapat dilihat dari nilai-nilai tes objektif, nilai-nilai tes esai dan nilai-nilai tes perbuatan yang didalamnya termuat nilai kedisiplinan, tanggung jawab, kerajinan dan lain-lain (Rusda Koto Sutadi,dkk, 1996:70).
Kesemuanya itu besar sekali peranannya terhadap perkembangan, keberhasilan prestasi belajar siswa. Adapun layanan yang diberikan meliputi kegiatan penyelenggaraan bimbingan belajar yang meliputi aspek-aspek tentang:
a. pentingnya kegiatan mendengar
b. mengenal cara belajar siswa yang berbeda-beda
c. pentingnya mengerjakan tugas
d. cara-cara belajar mata pelajaran
e. cara menghadapi ulangan
f. mengenalkan cara belajar yang baik
g. motivasi ke sekolah lanjutan
h. belajar dari hasil ulangan
i. cara mengungkapkan diri sendiri dengan pertanyaan
Seorang guru yang bertugas pada institusi pendidikan, jenjang pendidikan dasar maupun jenjang pendidikan menengah dengan sendirinya pernah menggunakan sejumlah metode mengajar seperti:
1) metode ceramah
2) metode tanya jawab
3) metode diskusi, dsb
Tetapi kadang-kadang dalam kenyataan sehari-hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran.
Guru yang berkualitas akan mampu memilih metode yang tepat untuk mengajarkan materi pelajaran. Menurut Muhibbin Syah (1997:203) ada empat macam metode mengajar yang digunakan, yang dipandang representatif dan dominan setiap jenjang pendidikan. Tiga dari empat metode mengajar tersebut bersifat khas dan mandiri, sedangkan yang lainnya merupakan kombinasi antara satu metode dengan metode lainnya. Metode campuran tersebut disebut dengan “metode plus” yang bersifat terbuka artinya setiap guru yang profesional dan kreatif dapat memodifikasi atau merekayasa. Campuran metode tersebut sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Metode-metode mengajar tersebut adalah: metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, metode ceramah plus.
Ada beberapa prinsip yang berlaku umum untuk seorang guru dalam mengajar. Hal ini perlu diperhatiakan karena mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sukar menentukan bagaimana sebenarnya mengajar. Untuk itu perlu diperhatikan rambu-rambu yang dapat digunakan sebagai acuan bagi seorang guru. Nasution (1987:12) menjelaskan bahwa ciri-ciri guru yang baik adalah:
1) Guru yang baik memahami dan menghormati murid
2) Guru yang baik harus menghormati bahan pelajaran yang diberikannya.
3) Guru yang baik dapat menyesuaikan metode mengajar dengan bahan pelajaran.
4) Guru yang baik dapat menyesuaikan bahan pengajaran dengan kesanggupan individu.
5) Guru yang baik dapat mengaktifkan murid dalam hal belajar.
6) Guru yang baik mampu memberi pengertian dan bukan hanya kata-kata.
7) Guru yang baik mempunyai tujuan tertentu dengan tiap pelajaran yang diberikannya.
8) Guru yang baik tidak terikat oleh satu buku teks.
9) Guru yang baik tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja kepada murid melainkan senantiasa membentuk pribadi anak

Dari beberapa hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru yang berkualitas diharapkan memiliki:
1) perilaku profesional
2) dapat melaksanakan layanan bimbingan belajar
3) dapat menggunakan beberapa metode mengajar
4) memiliki sifat-sifat atau ciri guru yang baik.
Ciri-ciri guru yang baik yang dijelaskan Nasution di atas masih dapat ditambah dengan beberapa ciri lagi. Namun hal-hal yang telah dijelaskannya sudah mencakup berbagai segi idealisme seorang guru yang baik meskipun dalam kenyataan sehari-hari bukan hal yang mudah untuk mewujudkan guru yang ideal tersebut. Usaha-usaha yang diharapkan untuk menumbuhkan guru-guru yang berkualitas bergantung dari banyak faktor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar