Kelompok teman sebaya merupakan dunia nyata remaja yang
menyiapkan tempat remaja menguji dirinya sendiri dan orang lain. Keberadaan
teman sebaya dalam kehidupan remaja merupakan keharusan, untuk itu seorang remaja
harus mendapatkan penerimaan yang baik untuk memperoleh dukungan dari kelompok teman
sebayanya. Melalui berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dalam berbagai
hal tertentu, remaja dapat mengubah kebiasan-kebiasan hidupnya dan dapat
mencoba berbagai hal yang baru serta saling mendukung satu sama lain. Teman
sebaya selain merupakan sumber referensi bagi remaja mengenai berbagai macam
hal, juga dapat memberikan kesempatan bagi remaja untuk mengambil peran dan
tanggung jawab yang baru melalui pemberian dorongan (dukungan sosial).
Dukungan sosial adalah bantuan yang diterima individu dari
orang lain atau kelompok di sekitarnya, dengan membuat penerima merasa nyaman,
dicintai dan dihargai. Konsep operasional dari dukungan sosial adalah perceived
support (dukungan yang dirasakan), yang memiliki dua elemen dasar
diantaranya adalah persepsi bahwa ada sejumlah orang lain dimana seseorang
dapat mengandalkannya saat dibutuhkan dan derajat kepuasan terhadap dukungan
yang ada.
Melalui dua elemen dasar dari dukungan yang dirasakan
remaja yang diperoleh dari teman sebaya, remaja dapat merasa lebih tenang
apabila dihadapkan pada suatu masalah. Hal tersebut dapat menimbulkan keyakinan
pada diri remaja bahwa apapun yang dilakukan oleh remaja akan mendapatkan
dukungan dari teman sebayanya. Dukungan social yang bersumber dari teman sebaya
dapat membuat remaja memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai hal yang
belum pernah mereka lakukan serta belajar mengambil peran yang baru dalam
kehidupannya. Remaja mampu menjalankan peran sosialnya di masayarakat apabila
remaja tersebut telah berhasil membentuk identitas dirinya.
Oleh karena itu untuk dapat menyelesaikan krisis identitas
dalam upaya membentuk identitas dirinya, remaja sangat membutuhkan dukungan
dari teman sebayanya. Dukungan sosial yang didapat melaui teman sebayanya
remaja dapat memperoleh timbal balik atas apa yang remaja lakukan dalam lingkungan
sosialnya sehingga remaja menjadi tahu kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya,
selain itu remaja dapat memperoleh informasi-informasi penting terkait dengan
hal apa saja yang harus remaja lakukan agar remaja mampu membentuk identitas
dirinya. Melalui informasi yang diperoleh melalui teman sebaya dalam bentuk
dukungan sosial, remaja dapat mengetahui dan mengerti mengenai siapa dirinya,
apakah yang remaja inginkan di masa yang akan datang serta peran sosial apa yang
harus dijalankan dalam kehidupan sosialnya. Dalam hal ini remaja sudah mampu membentuk
identitas dirinya yang optimal.
Remaja yang telah berhasil membentuk identitas dirinya
yang stabil akan memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya,
memahami perbedaan dan persamaannya dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan
dirinya, penuh percaya diri, tanggap terhadap berbagai situasi, mampu
mengantisipasi tantangan masa depan serta mengenal perannya dalam masyarakat.
Oleh karena itu, dukungan sosial merupakan salah satu hal penting untuk pembentukan
identitas diri seorang remaja. Dukungan sosial yang bersumber dari kelompok
teman sebaya dapat membantu remaja mengatasi krisis dalam upaya pencapaian
identitas.
Dukungan dari teman sebaya membuat remaja merasa memiliki
teman senasib, teman untuk berbagi minat yang sama, dapat melaksanakan kegiatan
kreatif, saling menguatkan bahwa mereka dapat berubah ke arah yang lebih baik
dan memungkinkan remaja memperoleh rasa nyaman, aman serta rasa memiliki
identitas diri. Dukungan teman sebaya biasanya terjadi dalam interaksi
sehari-hari remaja, misalnya melalui hubungan akrab yang dijalin remaja bersama
teman sebayanya melalui suatu perkumpulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar