Minggu, 09 Juni 2013

OTORITAS ORANGTUA DAN GURU DALAM MENANAMKAN DISIPLIN



Pada umumnya anak mulai menumbuhkan disiplin melalui otoritas orang tuanya. Otoritas ini harus bersifat tegas, ramah, masuk akal dan tetap. Dengan demikian anak akan merasa diri aman. Otoritas yang wajar menyebabkan anak belajar menekan kesenangan-kesenangan dan mendahulukan kewajiban dan usaha-usaha untuk tujuan masa depan.
Otoritas yang berlebihan dan tidak pada tempatnya, akan menimbulkan sikap menentang pada anak. Bahkan mungkin saja sikap menentang otoritas orangtua dapat memperluas sampai ke sikap menentang terhadap setiap bentuk otoritas, baik otoritas guru maupun otoritas majikan kalau dia sudah dewasa. 
Pendidikan sering dilakukan dengan disiplin dan kekerasan. Sekarang disiplin tetap harus ditanamkan, tetapi tidak lagi dengan kekerasan terhadap pelanggaran, melainkan dengan dengan wejangan-wejangan. Tingkahlaku anak kecil ditumbuhkan melalui teladan, ajaran-ajaran, pujian dan hukuman. Teladan dan ajaran membentuk tingkahlaku dan menangarahkan anak dalam bertingkahlaku. Pujian berperan dalam menguatkan dan mengukuhkan suatu tingkahlaku yang baik. Sedangkan hukuman bertujuan untuk menekan atau membuang tingkahlaku yang tidak pantas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar