A Karakteristik Pesisir Semarang
Wilayah pesisir kota semarang terdiri atas 17 kelurahan dari 6 kecamatan, antara lain;
- Kecamatan Tugu (Kelurahan Jrakah, Kelurahan Tugurejo, Kelurahan Randugarut, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Mangkang Kulon, Kelurahan Mangkang Wetan, Kelurahan Mangunharjo).
- Kecamatan Semarang Barat (Kelurahan Tawangsari,Kelurahan Tambakharjo).
- Kecamatan Semarang Utara (Kelurahan Tanjung Mas, Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Panggung lor).
- Kecamatan Gayamsari (Kelurahan Tambakrejo)
- Kecamatan Semarang Timur (Kelurahan Kemijen)
- Kecamatan Genuk (Kelurahan Trimulyo, Kelurahan Terboyo Wetan, Kelurahan Terboyo Kulon)
Berikut karakteristik fisik dari wilayah pesisir Kota Semarang untuk tiap kriteria fisik. Berdasarkan kesamaan karakteristik fisik yang dimiliki, untuk wilayah pesisir semarang termasuk dalam 3 zona GL.1, GL.3, GL.4 (Dirjen Geologi dan Tata lingkungan,1999).
B. Kondisi Topografi
Wilayah pesisir kota semarang merupakan dataran rendah dengan kemiringan 0-5%. Dan ketinggian 0-8m Dpl (Gambar 3.3 dan 3.4). Karakteristik yang dijumpai pada wilayah pesisir tersebut adalah;
· Pantai dengan relief rendah dengan karakteristik garis pantai-pasir pantai.
· Berelief rendah tersusun oleh endapan aluvium dan karakteristik pantai kombinasi paparan lumpur dan hutan bakau (Mangrove).
· Kawasan pantai yang telah mengalami pengaruh budaya manusia, merupakan kawasan pelabuhan dan kawasan rekreasi.
46
C. Kondisi Iklim
46
|
Wilayah pesisir kota Semarang memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 28,4˚C dan suhu minimum 22,1˚C yang terjadi pada bulan juli, sedangkan suhu udara maksimum adalah 33,7˚C yang terjadi pada bulan September-Oktober. Kelembaban relatif tinggi dengan angka rata-rata 75%,. Curah hujan rata-rata tahunan sekitar 2.100 mm dengan rata-rata hujan 178 hari per tahun.
D. Kondisi Litologi.
Wilayah pesisir kota semarang merupakan bagian dari delta kali bodri, kali kuto,dan kali semarang. Wilayah pesisir tersebut secara fisiografi termasuk dalam zona daratan pantai utara yang merupakan endapan alluvium terdiri atas material berukuran lempung sampai bongkah. Endapan ini tersingkap di sebagian Kali Garang, Kali Mangkang, Kali Semarang, dan Kali Pengkol. Sedangkan secara geomorfologi wilayah pesisir Semarang merupakan wilayah berelief rendah dengan endapan alluvium pantai marin dan rawa. Dengan kondisi litologi yang seperti ini wilayah pesisir Kota Semarang memiliki kedalaman efektif tanah yang beraneka ragam pula yaitu berkisar antara 30-90 cm.
E. Daerah Rawan Bencana dan Genangan
Pada wilayah pesisir kota Semarang ada beberapa daerah yang di kategorikan sebagai daerah rawan bencana. Daerah tersebut dikategorikan berdasarkan tingkat kerentanannya terhadap bencana alam yang sering terjadi. Daerah ini sebagian besar berada pada daerah pantai dan pada daerah genangan di sebagian wilayah pesisir Kota Semarang.
1.1. Penurunan Muka Tanah di Pesisir Semarang
Beberapa masalah penurunan muka tanah terjadi di Kota Semarang terutama di Pesisir dengan lokasi antara lain (lokasi pada gambar 3.9);
• Penurunan tanah di sekitar Tugu Muda 1,25 cm/tahun
• Penurunan tanah di sekitar Pasar Johar 5,20 cm/tahun
• Penurunan tanah disekitar Simpanglima 1,60 cm/tahun
• Penurunan tanah disekitar Pelabuhan 11,00 cm/tahun
• Penurunan tanah dijalan alteri 7,70 cm /tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar