Rabu, 24 November 2010

Produktivitas Kerja


1. Pengertian Produktivitas Kerja

Makin lama makin terasa bahwa masalah produktivitas kerja merupakan masalah yang mendesak untuk dibicarakan dan sangat penting, karena maju mundurnya organisasi kerja tergantung kepada naik turunnya produktivitas kerja karyawan, sedangkan tinggi rendahnya produksi tidaklah semata-mata ditentukan oleh faktor mesin, tetapi juga oleh tenaga kerja manusia. Karyawan merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja, oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak pimpinan organisasi kerja menggunakan bermacam-macam cara untuk meningkatkan produktivitasnya melalui karyawan.

Sampai sekarang ini tenaga kerjalah yang lazim dijadikan faktor pengukur produktivitas tersebut. Hal ini disebabkan : pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa. Kedua, karena masukan pada sumber daya manusia lebih mudah dihitung ketimbang masukan pada faktor-faktor lain, seperti modal dan teknologi (Kussrianto, 1993).

Untuk memperoleh karyawan yang mampu memberikan hasil karya yang berkualitas, memiliki motivasi kerja, memiliki perhatian yang besar terhadap perusahaan, mampu bekerja keras, dan memiliki loyalitas sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja, maka perlu diupayakan sikap kerja tertentu yaitu sikap karyawan terhadap pekerjaannya.

Menurut Hadi (dalam Rizal, 2003) produktivitas kerja adalah suatu tingkah laku sebagai keluaran (output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang melatar belakanginya, itu berarti jika berbicara tentang produktivitas tidak lain berbicara mengenai tingkah laku manusia atau individu yaitu tingkah laku produktivitasnya, lebih khusus lagi dibidang kerja atau organisasi.

Menurut Greenberg (dalam Rizal, 2003) bahwa produktivitas adalah perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tertentu, lebih lanjut dikatakan bahwa produktivitas keluaran tiap jam kerja dengan memperhatikan produktivitas kerja yang dihasilkan. Ravianto (1985) mengatakan bahwa produktivitas adalah ukuran efisiensi yang menggunakan modal, material, peralatan, manajemen, sumberdaya manusia, informasi dan waktu untuk menghasilkan barang dan jasa.

Hadi (1974) mengatakan bahwa produksi disoroti dari dua segi yaitu segi bahan baku dan dari segi hasil. Perbandingan dari dua segi tersebut akan menjadi ukuran produktivitas seseorang. Dimana seseorang akan dicatat merupakan produktivitas yang tinggi bila ia menunjukkan hasil yang lebih besar meskipun dengan bahan baku yang relatif kecil. Bahan baku yang lebih besarpun dapat meningkatkan produktivitas jika tambahan bahan baku itu secara relatif memberikan hasil yang relatif lebih besar.

Produktivitas yang meningkat pada karyawan dapat dilihat pada kualitas kerja atau pola kerjannya yang meningkat, dan karyawan cenderung mempunyai rencana hidup kedepan yang pasti (Yelkey, 1982).

Sutomo (dalam Rizal, 2003) mengatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sisitem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya. Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang memberikan dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan sebagai konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.

Produktivitas juga merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi yang tinggi akan menghasilakan produktivitas yang tinggi. Yang dimaksud dengan efektivitas adalah sejauh mana kita mencapai sasaran, sedangkan efisiensi menggambarkan bagaimana kita mencampur berbagai sumber daya secara benar atau tepat (Rizal, 2003).

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa dengan kualitas tertentu dalam satuan tertentu yang telah ditetapkan, selain itu pula produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem.

Produktivitas mengandung pengertian perbandingan dua segi yaitu input dan output , perbandingan dua segi tersebut akan menjadi ukuran produktivitas kerja karyawan. Jika produktivitas kerja karyawan tinggi, maka karyawan mampu menunjukkan jumlah hasil yang tinggi dengan jumlah masukan yang lebih kecil. Tetapi sebaliknya jika produktivitas karyawan rendah maka karyawan tidak mampu memasukkan hasil (produksi) yang tinggi atau tidak mampu memenuhi target yang telah ditentukan olah perusahaan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seseorang baik itu faktor yang berasal dari luar atau dari dalam individu. Menurut laporan I Dewan Produktivitas Nasional 1983 (Ravianto, 1986) produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendidikan, keterampilan, disiplin sikap, etika dalam kerja, jaminan, sosial, lingkungan kerja, hubungan industrial pancasila, teknologi sarana produksi, manajemen, kesempatan kerja, dan prestasi.

Selanjutnya Ravianto (1986) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain :

a. Pendidikan dan pelatihan, pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan berbagai pengetahuan keterampilan. Disamping itu pendidikan dan pelatihan merupakan usaha untuk memberikan kemungkinan perubahan sikap yang dilandasi motivasi untuk berprestasi.

b. Motivasi pada dasarnya merupakan daya gerak yang mendorong manusia untuk bertindak. Bila motivasi ini kuat maka daya dorongnyapun akan kuat.

c. Lingkungan dan iklim kerja, lingkungan yang bermanfaat, optimis dan menyukai kerja akan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti keadaan tersebut.

d. Teknologi pada dasarnya merupakan penggunaan teknologi modern akan lebih produktif dari yang menggunakan teknologi tradisional.

Manullang (1987) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah :

a. Keahlian, merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh pengawai pelaksana, karyawan maupun pimpinan.

b. Pengalaman, faktor ini sangat erat kaitannya dengan intelegensi. Kesanggupan karyawan menyelesaikan suatu tugas tertentu dengan berhasil, tidak saja ditentukan oleh pengalaman tetapi banyak pula dipengaruhi oleh intelegensi.

c. Umur, pada umumnya karyawan yang telah berusia lanjut mempunyai tenaga fisik yang relatif terbatas daripada karyawan yang masih muda usia. Tetapi meskipun demikian perundang-undangan sosial melarang mempekerjakan anak-anak dibawah umur.

d. Bakat, terdiri dari bakat yang tersembunyi dan bakat nyata. Bakat yang tersembunyi merupakan benih yang belum dikembangkan melalui pendidikan. Adapun bakat yang nyata adalah apa yang nampak atau ditonjolkan.

e. Keadaan fisik, hal ini berhubungan dengan tugas yang dihadapi.

f. Pendidikan, sering dihubungkan dengan latihan yang pada umumnya dapat menunjukkan kesanggupan kerja.

g. Temperamen, sering dihubungkan dengan sifat-sifat tertentu, misalnya : periang, bersemangat, pemurung dan sebagainya.

Moekijat (1989) mengatakan bahwa produktivitas kerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kebutuhan karyawan (needs) dan nilai hidup yang dianut karyawan (value) yang sifatnya relatif. Sedangkan menurut Wekley and Yukl (dalam Rizal, 2003) secara umum ada empat faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu :

a. Faktor psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi kondisi psikis karyawan misalnya kestabilan dan kematangan emosi, kemampuan memecahkan masalah, konsep diri, kemampuan bertahan terhadap berbagai macam stressor.

b. Faktor sosial, berhubungan dengan interaksi sosial baik karyawan yang berbeda jenis kerjannya, serta hubungan dengan anggota keluarga.

c. Faktor fisik, berhubunagn dengan kondisi fisik lingkunagn kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu istirahat, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.

d. Faktor finansial, berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistim dan besar gaji, jaminan sosial, tunjangan , fasilitas dan promosi.

Menurut Andreas dkk (dalam Hendrayani, 1999) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain :

a. Tanah, terdiri dari semua sumber alam yang digunakan dalam proses produksi.

b. Tenaga kerja, meliputi segala usaha karyawan baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi.

c. Modal, terdapat dalam bentuk barang-barang modal maupun uang atau kedua-duanya.

d. Barang-barang modal, terdiri dari semua barang yang dihasilkan dan digunakan dalam proses produksi.

e. Modal uang, dana-dana berupa uang yang disediakan untuk karyawan atau perusahaan yang digunakan untuk kepentingan alat-alat produksi.

f. Pemimpin tenaga kerja khususnya yang bertugas mengatur dan mengkoordinir tenaga kerja agar jalannya proses produksi sesuai dengan harapan perusahaan.

Sjabadhyni, dkk (dalam Rizal, 2003) juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja tersebut adalah :

a. Pelatihan, pelatihan yang diberikan pada karyawan akan membuat karyawan tersebut mampu meningkatkan produktivitas kerjanya.

b. Lingkungan dan kondisi kerja, lingkungan dan kondisi kerja yang mendukung akan membuat karyawan betah dan bersemangat dalam berproduktivitas.

c. Faktor kelompok kerja, kelompok kerja yang kooperatif, mampu bekerja sama dengan baik dalam bentuk tim-tim kerja kecil akan membuat produktivitas kerja tinggi.

d. Perbedaan individual meliputi; bakat, kestabilan emosi, kemampuan mengontrol diri, status, usia, jenis kelamin, persepsi terhadap diri atau harga diri, motivasi dan sebagainya.

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu faktor yang berasal dari dalam individu maupun dari luar individu, faktor-faktor yang mempengaruhi dari dalam individu antara lain : keahlian, pengalaman, umur, keadaan fisik, pendidikan, bakat, temperamen. Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu yaitu : tanah, modal, manajemen, lingkungan, iklim kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar