1. Pengertian Kepemimpinan
Tosi, Rizzo dan Caroll (1986) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu cara untuk mempengaruhi orang lain supaya bertindak dengan suatu jenis pengaruh khusus. Kepemimpinan adalah suatu pengaruh antar pribadi yang terjadi ketika seseorang mampu untuk mendapatkan dukungan dari orang lain dengan mengarahkan tujuan organisasi yang diinginkan.
Terry (dalam Kartono, 1985) menyatakan kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok, sehingga kepemimpinan diharapkan dapat memberi semangat, motivasi, mempengaruhi orang-orang agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu diharapkan kepemimpinan untuk saling mempengaruhi diantara anggota-anggota dalam kelompok dan pemimpin, yaitu orang yang memiliki pengaruh lebih besar dari orang lain dalam kelompok yang berfungsi sebagai penghantar perubahan dengan melakukan modifikasi terhadap motivasi dan kompetensi dari anggota lain dalam kelompok. Sebagai pengantar perubahan, perilaku para pemimpin dapat membawa pengaruh yang kuat terhadap anggota-anggota kelompok atau bawahan yang menyebabkan mereka lebih produktif atau sebaliknya. Young (dalam Kartono, 1985 ) kepemimpinan adalah satu bentuk dominasi yang didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong dan mengajak orang lain berbuat sesuatu.
Sedangkan menurut Armstrong (1988) kepemimpinan adalah sesuatu mengenai mendorong dan membangkitkan individu dan kelompok untuk berusaha sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan tentang berbagai pendapat mengenai kepemimpinan bahwa kepemimpinan itu terdapat unsur :
(a)
2. Syarat dan Sifat Pemimpin
Dalam kaitannya untuk kesuksesan pemimpin,
Kartono (1985) mengemukakan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan:
a. Kemandirian, berhasrat menunjukkan dirinya sendiri (individualisme)
b. Besar rasa ingin tahu dan selalu tertarik pada manusia dan benda
c. Memiliki rasa humor, antusiasme tinggi
d. Perfeksionis, selalu ingin mendapatkan yang sempurna
e. Mudah menyesuaikan diri, adaptasi tinggi
f. Waspada, peka, jujur, optimis, berani, gigih, ulet dan realistis
g. Punya imajinasi yang tinggi, daya kombinasi dan daya motivasi
Nawawi (1983) persyaratan pemimpin adalah :
a. Memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik.
b. Percaya diri sendiri dan bersifat membership, mampu menjalin kerjasama dengan orang lain didalam kelompok.
c. Cakap bergaul dan ramah tamah.
d. Kreatif, penuh inisiatif dan memiliki kemampuan untuk maju.
e. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa.
f. Memiliki keahlian atau ketrampilan dalam bidangnya.
g. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapat menghukum secara bijaksana.
h. Memiliki kestabilan emosi dan bersifat sabar.
i. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi.
j. Berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab.
k. Jujur, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya.
l. Bijaksana dan selalu bersikap adil.
m. Disiplin.
n. Berpengetahuan dan berpandangan luas.
o. Sehat jasmani dan rohani.
Tead (dalam Luthfiana, 2000) mengatakan bahwa seorang pemimpin mempunyai sifat-sifat, energi jasmani dan rohani, semangat untuk mencapai tujuan, ramah tamah dan penuh perasaan, integritas, mudah menentukan keputusan, cerdas, kecakapan mengajar serta meyakinkan. Pendapat senada dari Fayol (dalam Sarwati, 1996) sifat yang harus dimiliki pemimpin adalah sehat, cerdas, setia, jujur, adil, berpendidikan dan berpengalaman.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai beberapa kelebihan dalam hal mencapai tujuan bersama dibanding bawahanya dan dapat mempengaruhi bawahannya agar mereka dapat bekerja dan mencapai hubungan yang baik dalam rangka pencapaian tugas bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar