Secara umum, konsep bimbingan dan konseling telah lama dikenal manusia melalui sejarah. Sejarah tentang “developing one’s potential “ (pengembangan potensi individu) dapat ditelusuridari masyarakat Yunani kuno. Mereka menekaankan tentang upaya–upaya untuk mengembangkan dan memperkuat individu melalui pendidikan, sehingga mereka dapat mengisi peranannya di masyarakat. Mereka meyakini bahwa dalam dirri individu terdapat kekuatan-kekuatan yang dapat distimulasi dan dibimbing ke arah tujuan–tujuan yang berguna, bermanfaat, atau menguntungkan baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat.
Terkait dengan perhatian masyarakat Yunani ini, Plato dapat dipandang sebagai “konselor” Yunani Kuno, karena dia telah menaruh perhatian yang begitu besar terhadap pemahaman psikologis individu, seperti menyangkut aspek isu – isu moral, pendidikan, hubungan dalam masyarakat, dan teologis. Dia juga menaruh perhatian terhadap masalah-masalah (1) bagaimana membangun pribadi manuasia yang baik melalui asuhan atau pendidikan formal, (2) bagaimana caranya supaya anak dapat berpikir lebih efektif, dan (3) teknik apa yang telah berhasil mempengaruhi manusia dalam kemamapuannya mengambil kepputusan dan mengembangkan keyakinanannya.
Sebagai “konselor” kedua dari Yunani ini adalah Aristoteles (murid Plato). Dia banyak berkonribusi pemikiran ke dalam bidangan psikologi. Salah satu sumbangan pemikirannya itu adalah studi tentang interaksi individu dengan lingkungan dan yang lainnnya, serta upaya mengembangkan fungsi-fungsi individu secara optimal.
Orang besar Yunani lainnya,yaitu Hippocrates dan para dokter (tabib) lainnya juga menaruh perhatiannya terhadap bidang psikologi ini, seperti terefleksikan dari pendapatnya, yaitu bahwa gangguan mental (mental disorder) yang didderita individu disebabkan oleh faktor alam.
Di Roma, para orang tua bekerja bersama anak-anaknya,yang berperan sebagai model (teladan) dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi, mempelajari, atau memperluas wawasan tentang pekerjaan. Masyarakat Yahudi purba mempunyai perhatian terhadap individualitas dan hak menentukan atau pengaturan diri sendiri (self-determination). Sementara masyarakat Kristenmenekankanbahwa idealita kemanusiaan menjadi dasar bagi kehidupan masyarakat demokratis, yang pada abad ini mempengaruhi gerakan konseling.
Luis Vives sebagai filosof dan juga pendidik berpendapat bahwa merupakan suatu kebutuhan untuk membimbing individu yang sesuai denan sikap dan bakatnya. Di samping itu dia mengemukakan bahwa para wanita pun harus dipersiapkanuntuk dapat bekerja.
Rene Descrates (1596 – 1650) telah melakukan studi tentang tubuh manusia sebagai suatu organisme yang mereaksi terhadap berbagaistimulus. Sementara pada abad 18, Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778) menemukakan bahwa perkembangan inidividu dapat berlangsung dengan baik, apabila dia bebas untuk mengembangkan dorongan-dorongan alamiahnya, dan dia diberi kebebasan untuk belajar dan belajar melalui berbuat (bekerja). Hampir bersamaan waktunya dengan Rousseau, Johann Pestalozzi (1746 – 1827) seorang pendidik ternama dari Swiss mengemukakan bahwa masyarakat itu dapat direformasi, apabila setiap warga masyarakat tersebut dapat menolong perkembangan dirinya sendiri (to help himself develop).
Dengan ditemukannya mesin cetak, maka terbitlah buku-buku tentang bimbinga, seperti menyangkut kehidupan beragama, dan eksplorasi kariri, atau pekerjaan. Awal abad ke – 20 merupakan kondisi yang kondusif danposisi yang penting bagiperkembangandanpenerimaan bimbingan, baik secara konseptual – teoretik maupun praktek di lapangan. Buku-buku itu seperti karangan Powell, yaitu Tom of All Trades; Or the Plalin Pathway to Preferment, yang diterbitkan di London tahun 1631. Melalui buku ini Powell memberikan penjelasan tentang berbagai informasi yang terkait dengan profesi (pekerjaan) danbagaimana mencapai atau memperolehnya, sumber – sumber bantuan finansial, dan sekolah – sekolahtertentu yang cocok untuk mempersiapkannya.
Paparan di atas merupakan sekilas pandanag para tokoh tentang bagaimana bimbingan dan konseling itu berkembang, dari mulai zaman yunani kuno sampai dengan abad 18-an. Pada uraian berikut akan dijelaskan tentang bagaimana tonggak-tonggak sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di Amerika dan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar