Layanan bimbingan dan konseling di Indonesia telah mulai dibicarakan secara terbuka sejaktahun 1962. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan sistem pendidikan di SMA, yaitu terjadinya perbahan nama menjadi SMA Gaya Bru, dan berubahnya waktu penjurusan, yang awawlnya di kelas I menjadi di kelas II. Program penjurusan ini merupakan respon akan kebutuhan untuk menyallurkan para siswa ke jurusan yang tepat bagi dirinya secara peorangan/ dalam rencana Pelajaran SMA Gaya Baru, di antaranya ditegaskan sebagai berikut :
a. Di kelas I setiao pelajar diberi kesempatan untuk lebih mengenal bakat dan minatnya, dengan jalan menjelajahi segala jenis mata pelajaran yang ada di SMA, dan dengan bimbingan penyuluhan yang teliti dari para guru maupun orang tua.
b. Dengan mempergunakan peraturan kenaikan kelas dan bahan-bahan catatan dalam kartu pribadisetiap murid, para pelajardisalurkan ke kelas II kelompok khusus : Budaya, Sosial, Pasti dan Pengetahuan Alam.
Untuk kepentingan tersebut, maka pengisian kartu pribadi murid harus dilaksanakan seteliti-telitinya (Rochman Natawidjaja, 1971).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar